Selasa, 21 April 2009

Permainan & Pertumbuhan Bayi

FUN & SPORT

Kita Main Yuk, Nak.... !
Tak hanya rasa gembira yang dirasakan si kecil dalam permainan interaktif . Tapi ia juga bisa belajar banyak tentang dirinya, Anda dan lingkungan sekitarnya.
Memang, tak ada yang lebih menyenangkan daripada bermain dengan buah hati tercinta. Apalagi, kegiatan ini bisa pula memperkuat rasa cinta dan kedekatan dengan Anda, ‘guru’ pertamanya. Tapi perlu diingat bahwa ketertarikan dan rentang perhatian ‘murid kecil’ Anda ini berbeda-beda atau terhadap suatu permainan . Jadi, pemberian stimulasi lewat permainan ini sebaiknya tidak berlebihan.
Orang tua disarankan agar cermat memperhatikan ekspresi atau sikap tubuh sang anak saat bermain. Jadi, segeralah berhenti bermain dan beristirahat begitu si kecil memalingkan muka, mengalihkan pandangan matanya, atau rewel. Selain itu, pilihan permainan dapat dilakukan berdasarkan perkembangan keterampilan, sesuai umurnya. Keterampilan apa saja?

Tingkatkan keterampilan motorik kasarnya
Permainan berikut dapat meningkatkan kemampuan si kecil dalam menggunakan otot-otot besar pada tangan, kaki, dan tubuh.

Bayi baru lahir - 3 bulan: Main kaki dan tangan
Cara: Telentang kan bayi di atas alas yang rata. Sambil menyanyikan lagu favoritnya, tekuk kakinya perlahan-lahan, lalu luruskan kembali. Lakukan beberapa kali. Setelah itu, pegang tangannya, dan gerakkan turun naik perlahan-lahan. Ulangi permainan dalam posisi tidur menyamping atau tengkurap.
Manfaat: Membuat bayi sadar akan tubuhnya. Pada awal kehidupannya, bayi tidak dapat membedakan antara tubuhnya dan tubuh Anda. Seiring dengan irama lagu yang Anda nyanyikan, Anda juga dapat membantunya melakukan koordinasi gerakan-gerakan yang sederhana.

Usia 4-7 bulan: Ayo, ambil bolanya!
Cara: Letakkan bola plastik kecil di atas gelas kertas dengan posisi di luar jangkauan si kecil. Lalu, tunjukkan bagaimana cara mengambil dan menjatuhkannya. Bila perlu, geser bola hingga dekat dengannya.
Manfaat: Membantunya mengembangkan kemampuan koordinasi tangan, mata dan kakinya. Selain itu, aksi meraih sesuatu akan memberi pemahaman pada si kecil kalau ia dapat menggerakkan tubuhnya maju. Dengan begini, ia akan ‘bersemangat” untuk merangkak kelak.

Usia 8-12 bulan: Mana mainanku?
Cara: Bayi-bayi usia ini biasanya sudah mulai merangkak. Jadi, mengapa Anda tidak bergabung saja dengannya? Sebelumnya, tunjukkan padanya Anda menyembunyikan mainan berbunyi di bawah selembar selimut yang dihamparkan di depannya. Lalu, katakan, “Yuk, cari sama-sama!” Merangkaklah di belakangnya (seolah-olah sedang mengejarnya), dan bantu dia menemukan mainannya.
Manfaat: Selain melatih koordinasi dan kekuatan otot-ototnya, permainan ini juga melatih daya ingatnya.

Meningkatkan keterampilan motorik halus
Dengan beberapa permainan ini, bayi dapat melatih keterampilan dan koordinasi otot-otot halusnya. Misalnya, otot-otot jari tangan, jari kaki, pergelangan tangan, bibir, dan lidah.

0 – 3 bulan: Hai, kamu menangkapku
Cara: Gelitik telapak tangan si kecil dengan jari tangan Anda. Saat dia menangkap jari tangan Anda, goyangkan saja sambil berkata, “Kamu telah menangkapku!” Biar seru, gerakkan jari tangan Anda ‘keluar masuk’ genggaman tangannya.
Manfaat: Selain melatih otot-ototnya, upaya si kecil untuk menggenggam jari tangan Anda memberikan keasyikan tersendiri.

Usia 4-7 bulan: Tekan pipiku
Cara: Pangku si kecil menghadap Anda (bila perlu, sangga punggungnya). Kembungkan pipi Anda, lalu kempiskan dengan jari telunjuk Anda sambil mengatakan, “Puh.” Ulangi gerakan agar si kecil meniru hal yang sama dengan pipi Anda. Tunjukkan pula padanya kalau ia menekan hidung Anda, Anda akan bersuara, “Beep-beep.” Jika ia menarik kuping Anda, Anda akan menjulurkan lidah.
Manfaat: Permainan ini akan mengembangkan koordinasi tangan dan matanya. Selain itu, ia juga belajar kalau tangannya bisa jadi ‘alat’ untuk menyebabkan terjadinya sesuatu.

Usia 8-12 bulan: Kotak ajaib
Cara: Masukkan beberapa benda kecil, seperti bola, bel, atau boneka, ke dalam kotak. Berikan kotak pada bayi Anda, lalu biarkan ia memeriksa isinya dan mengosongkannya. Selanjutnya, lihat apakah ia dapat menaruh kembali semua benda ke dalamnya.
Manfaat: Tanpa disadari, si kecil belajar untuk membunyikan bel dengan menggerakkan pergelangan tangannya, atau menjatuhkan bola saat membuka tangannya. Pada usia 9 bulan, Anda dapat melatihnya mengambil benda kecil dengan telunjuk dan ibu jarinya. Namun, jangan berikan benda atau mainan yang diameternya kurang dari 3 cm dan panjangnya kurang dari 2 cm.

Mendorong keterampilan berbahasa
Permainan ini akan membantu mengembangkan kemampuan bayi untuk berbagi informasi, mengekspresikan emosi, serta memperoleh pengertian dari orang dan lingkungan di sekitarnya.

Bayi baru lahir - 3 bulan: Tanya jawab
Cara: Lakukan kontak mata dengan bayi Anda, lalu bertanyalah, “Di mana dagumu?” Tirulah suara menelan, lalu berseru, “Ini dia dagumu!” sambil menggelitik bawah dagunya. Ulangi untuk anggota tubuh yang lain. Jangan lupa. gunakan suara-suara dan ekspresi yang berlainan untuk masing-masing anggota tubuh.

Manfaat: Semakin banyak variasi, semakin mengasyikkan bagi si kecil. Walau belum mengerti apa yang Anda ucapkan, ia belajar nada suara dan struktur bahasa berupa tanya jawab dari suatu percakapan.

Usia 4-7 bulan: Bermain musik
Cara: Pada usia 6 bulan, si kecil mulai dapat menyisipkan huruf-huruf konsonan pada ucapannya. Tirulah ucapannya, misalnya ba ba ba, da da da, atau ma ma ma, saat Anda bermain musik bersamanya. Letakkan sebuah drum, ember plastik, atau kaleng bertutup di atas lantai di hadapan Anda berdua. Bila perlu, beri si kecil alat bantu untuk memukul, seperti sendok kayu. Kalau si kecil tidak mau memukul apapun, ajak bertepuk tangan sambil ucapkan, “Ba ba ba.”
Manfaat: Dapat membantu mengembangkan keterampilan mendengarnya. Ia juga akan belajar menikmati irama dengan tempo yang berbeda-beda.

Usia 8-12 bulan: Suara binatang
Cara: Letakkan 3 buah boneka binatang, misalnya anjing, bebek dan kucing, di atas lantai di hadapan Anda berdua. Nyanyikan lagu tentang binatang. Saat Anda menyebut nama seekor binatang, buatlah boneka binatang itu seolah-olah menari sambil Anda tiru suaranya. Lalu, tanyakan pada si kecil, “Yang mana bebek? Bagaimana suaranya?” Jangan cemas jika si kecil diam saja. Tunjukkan padanya dan perdengarkan kembali suaranya.
Manfaat: Kombinasi penglihatan dan pendengaran ini akan membuat bayi tertarik belajar berkata-kata. Secara bertahap, dia akan dapat merangkai kata-katanya sendiri.

Sejuta Manfaat Yoga bagi Bayi
Tak ada yang meragukan kalau yoga itu sarat manfaat. Benarkah bayi juga boleh beryoga?Yoga memang bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk bayi. Dan, the best part adalah ia bisa beryoga bersama Anda, orang tuanya. Jadi, Anda berdua akan sehat, bugar, plus super senang. Luar biasa, bukan?

Bukan hanya bebas kolik!
Akibat organ pencernaan yang baru berfungsi, bayi perlu melakukan berbagai penyesuaian. Tidak heran, kalau berbagai masalah seringkali mendera. Yang paling sering adalah, terperangkapnya udara di dalam rongga perut alias kolik. Tak jarang, Anda jadi putus asa karena si kecil rewel plus menangis terus. Melalui yoga, masalah ini ternyata mudah dihalau.
Pada dasarnya, yoga memang merupakan olah tubuh yang banyak melibatkan anggota badan. Itu sebabnya, banyak organ tubuh yang ikut-ikutan memetik manfaat. Misalnya, meningkatkan fungsi dan kerja sistem pencernaan, sehingga si kecil akan terhindar dari kembung, kolik atau sembelit.
Bukan cuma itu. Masih ada seabrek manfaat lain dengan beryoga, yakni:
· Melancarkan peredaran darah.
· Membantu perkembangan otot-otot tubuh bayi, sehingga jadi kuat dan lentur.
· Membantu perkembangan saraf serta koordinasi gerak bayi.
· Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga ia tidak mudah sakit.
· Membantu menyiapkan tubuh bayi agar mampu menguasai berbagai keterampilan. Mulai dari berguling, merangkak, duduk, hingga berdiri dan juga berlari.
· Merilekskan tubuh bayi, sehingga ia gampang tidur dan tidak rewel.
· Lebih mendekatkan lagi hubungan Anda berdua.
· Membantu pembentukan kepribadian bayi. Nggak hanya sehat saja, akan tetapi juga percaya diri dan bahagia.

Perlu persiapan
Biar “acara” beryoga berjalan lancar, sebaiknya Anda mempersiapkan segala sesuatunya secara masak-masak. Bukan apa-apa. Jangan sampai si kecil tiba-tiba menangis gara-gara menunggu terlalu lama atau sebab lainnya.
Salah satu persiapan yang cukup penting adalah membuat suasana ruangan jadi senyaman mungkin. Berikut beberapa kiatnya:
· Bersihkan ruangan dari debu.
· Perhatikan sirkulasi udara ruangan. Aturlah hingga sejuk, tidak pengap dan tidak lembap.
· Perhatikan juga sinar atau cahaya yang terlalu kuat menerangi ruangan. Akibatnya, tempat beryoga jadi panas dan pandangan pun agak silau.
· Idealnya, ruangan beryoga benar-benar tenang dan bebas dari suara berisik dari luar. Bagaimanapun, si kecil perlu berkonsentrasi agar gerakannya tepat.
· Iringi olah tubuh dengan musik yang lembut dan pas untuk anak-anak.
· Pakailah alas atau matras yang bersih dan lembut, tetapi tidak berbulu.

Selain ruangan, pakaian juga perlu mendapat perhatian. Caranya?
· Pilih pakaian yang membuat si kecil bisa bergerak dengan leluasa.
· Sebaiknya, pakaiannya terbuat dari bahan yang lembut dan tidak panas.
· Hindari pakaian dengan banyak kancing (akan sakit bila tertindih badannya) atau pita-pita yang menjuntai (bisa mengenai mata atau masuk dalam mulutnya).

Jangan abaikan peran pelatih
Dalam beryoga, faktor pelatih sangat penting. Pelatih yang andal dapat melatih setiap gerakan dengan sempurna dan juga memberi penjelasan seputar falsafah yoga secara utuh. Dengan begitu, gerakan yang dilakukan tidak akan salah dan malah menyebabkan cedera.
Khusus yoga bagi si kecil, ada kriteria penting yang tak boleh diabaikan. Pelatih harus mengerti betul proses tumbuh kembang anak. Bukankah bayi belum bisa memahami berbagai instruksi yang akan diberikan? Itu sebabnya, gerakan untuk bayi yang baru bisa tengkurap pasti berbeda dari bayi yang sudah merangkak. Apalagi, kalau si kecil sudah bisa berdiri! Yang pasti gerakan yang dilakukan biasanya menyenangkan bayi Anda.
Meski begitu, ini bukan berarti Anda dan pasangan tidak bisa beryoga bersama bayi di rumah. Kuncinya adalah, Anda berdua sudah memahami betul tujuan dari setiap gerakan dan cara melakukannya dengan benar. Ada baiknya Anda tetap melakukan yoga bersama bayi-bayi lain di bawah bimbingan pelatih setiap minggunya. Selain pelatih bisa memantau perkembangannya, si kecil jadi pintar “bergaul” dengan teman-temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Anda Memberikan Komentar